Kendati hanya merupakan kegiatan sunnat, mencium Hajar Aswad, sebuah batu hitam di pojok Ka’bah merupakan 'kebanggaan' tersendiri. Setiap jamaah haji atau umrah selalu mengidam-idamkan mencium batu yang sering dicium Rasulullah SAW tersebut.
Sering terjadi para jamaah haji di waktu bulan-bulan haji dan jamaah umrah di bulan Romadlan kesusahan mencium Hajar Aswad karena ramai dan penuh sesak dengan jamaah lain yang juga punya hajat untuk mencium Hajar Aswad, tak jarang sebagian dari jamaah setelah keinginannya tidak kesampaian karena fisik kita orang Indonesia kecil-kecil yang kalah dengan fisik jamaah negara lain yang tinggi-tinggi dan besar, maka sebagian mereka mengambil inisiatif dengan membayar beberapa joki disekitar mesjidil-haram, bahkan sebagian dikerjain oleh banyak joki, setelah selesai mereka dimintai upah yang sangat banyak tanpa perjanjian sebelumnya.
Sesungguhnya walau fisik kita kecil dan tanpa perantaraan joki, kitapun bisa mencium hajar aswad dengan sempurna tanpa pula menyakiti orang lain. Maka beberapa teori praktis dibawah ini dengan pengalaman kami yang kami praktekkan pada waktu jamaah ramai ataupun sepi adalah:
- Niatlah dengan tulus ikhlas mencium Hajar Aswad karena mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Berpakaianlah yang rapi sopan dan tanpa membawa HP, camera dan barang berharga lainnya.
- Jangan digabung pelaksanaan umrah dengan tujuan mencium hajar aswad, hendaklah di buat program tersendiri di hari yang lain
- Berangkat dari maktab atau hotel dengan penuh keyakinan dan pertolongan Allah "Insya Allah" pasti bisa.
- Berdoalah masuk Masjid al-Haram dengan penuh tawadhu'.
- Berdoalah ketika melihat Ka'bah dengan penuh harap.
- Sebisa mungkin menghormati masjid dengan cara tawaf, lalu sholat sunnat tawaf dibelakang maqam Ibrahim.
- Setelah sholat sunnat dua rakaat, Berdoalah sebelum mencium hajar aswad didepan multazam (antara pintu ka’bah dengan hajar aswad) mohon kemudahan dalam dalam mencium dengan pakai bahasa hati kita. (Janganlah sholat tepat dibelakang maqam Ibrahim karena tempat itu merupakan lingkaran tawaf sehigga dapat mengganggu jamaah thawaf, sebaiknya dibelakang).
- Menujulah ke hajar aswad tanpa memotong jamaah yang lagi thawaf, tapi ikuti arus tawaf dengan sambil mendekati multazam.
- Sebaiknya memasuki dari arah pintu Ka'bah atau Multazam, sambil berdoa dan beri'tikad untuk tidak menyakiti sesama jamaah walaupun jamaah lain kasar.
- Dari arah pintu Ka'bah terus merapat ke dindingnya dan dekat dengan kaki asykar penjagaan, dan jangan sekali-kali dari arah depan hajar aswad, karena bisa terdorong kebelakang oleh jamaah yang habis mencium.
- Sambil mendekat ke hajar aswad didepan kaki polisi atau di multazam bertakbirlah sambil nunggu yang di depan kita mencium, peganglah marmer di kaki polisi atau kiswah diatasnya bila dekat dengan hajar aswad agar kita tidak terdorong oleh orang yang didepan kita.
- Dengan cara memiringkan badan ketika ngantri itu lebih baik, posisi badan menghadap multazam terus bahu sebelah kiri gerakkan menuju ke hajar aswad dan posisi tangan tetap memegang marmer pelindung kaki polisi dan kemudian ketika hendak mencium peganglah erat-erat ujung kiswah dekat hajar aswad.
- Tanpa mengangkat suara berdoalah selalu, dan ketika mencium ucapkan "Bismillahi Allahu Akbar". Setelah mencium usaplah sekali hajar aswad dengan tangan kanan sambil membaca"Bismillahi Allahu Akbar, Allahumma iimanan bika wa tashdiqon bikitabika wa sunnati nabiyyika" (Dengan menyebut asma Allah, dan Allah Maha Besar, Ya Allah dengan iman kepada-Mu dan membenarkan kitab-Mu dan sunnah-Nabi-Mu). Ketika mencium jangan terlalu lama biar tidak dimarahi oleh polisi dan jamaah yang nunggu, cukup sekali kecutan saja.
- Setelah mencium dan mengusap, biar kita tidak terjepit dan tidak terinjak oleh jamaah lain, dan posisi kita masih didepan hajar aswad mau keluar, maka angkatlah kaki kanan aja letakkan di atas syadarwan atau pondasi ka'bah yang miring dibawah hajar aswad, ini tujuan untuk menghimpun tenaga keluar dari desakan jamaah, dengan menekankan kaki ke syadarwan maka kita bisa keluar dengan bantuan tenaga kaki pula selain badan.
- Keluar pelan-pelan tanpa menyakiti jamaah yang lain, kalau tidak sengaja menyakiti bilang "maalis/sorry/maaf" sambil memegang pundaknya, lalu setelah kita keluar banyaklah baca shalawat lalu usapan tangan tadi di Hajar Aswad, maka ciumlah. Ketika mau keluar dari lingkaran thawaf janganlah sekali-kali memotong barisan tawaf, karena hal ini menghambat laju tawaf
- Tidak disunnatkan mencium bagi ibu-ibu kecuali bila sepi dari orang-orang thawaf, yang demikian karena ada bahaya bagi mereka dan bahaya bagi kaum laki-laki.
- Setengah jam sebelum adzan waktu shalat biasanya terlarang untuk ibu-ibu tawaf dan mencium, maka sedikit leluasa laki-laki menciumnya.
- Setelah mencium Hajar Aswad bersyukulah banyak-banyak.
Inilah pengalaman kami semoga bermanfaat, banyak cara teori mencium hajar aswad, mungkin anda punya cara lain, silahkan dikomentari dan berbagi pengalaman......... “Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza” ..........
0 komentar:
Posting Komentar